Pendidikan di Korea Utara: Sistem yang Tertutup dan Terstruktur

Pendidikan di Korea Utara: Sistem yang Tertutup dan Terstruktur

Pendidikan di Korea Utara memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Sistem pendidikan ini dikendalikan sepenuhnya oleh negara dengan tujuan untuk mendidik warga negara yang setia kepada pemimpin dan situs slot sistem sosialisme. Karena adanya kontrol yang ketat dari pemerintah, pendidikan di negara ini banyak dipengaruhi oleh ideologi Juche, yang merupakan filosofi yang dikembangkan oleh Kim Il-sung, pendiri negara Korea Utara.

Struktur Pendidikan di Korea Utara

Pendidikan di Korea Utara sangat terstruktur dan dimulai sejak usia dini. Secara umum, sistem pendidikan terdiri dari empat tahap utama:

1. Pendidikan Dasar (Sekolah Dasar)

Anak-anak mulai bersekolah pada usia lima tahun dan mengikuti pendidikan dasar selama 11 tahun, yang mencakup sekolah dasar (6 tahun) dan sekolah menengah pertama (3 tahun). Pendidikan dasar ini bersifat wajib dan gratis. Di tahap ini, selain mata pelajaran akademik, anak-anak juga diajarkan tentang ideologi negara dan kepemimpinan Kim Il-sung serta Kim Jong-il.

2. Sekolah Menengah Atas (Lanjutan)

Setelah selesai pendidikan dasar, siswa melanjutkan ke pendidikan menengah yang berlangsung selama tiga tahun. Di sini, mereka mendapatkan pendidikan lebih mendalam dalam mata pelajaran ilmiah, matematika, serta kajian politik yang menekankan pada ideologi Juche dan sejarah negara. Sekolah menengah atas sangat menekankan pada pendidikan teknis dan persiapan untuk kehidupan kerja, meskipun siswa juga wajib mengikuti pelajaran tentang “Kim Il-sungisme” dan “Kim Jong-ilisme.”

3. Pendidikan Universitas dan Tinggi

Pendidikan tinggi di Korea Utara tersedia bagi mereka yang memiliki prestasi akademik tinggi atau yang dipilih oleh pemerintah untuk melanjutkan studi. Universitas terkemuka, seperti Universitas Kim Il-sung, sangat bergengsi dan biasanya hanya dapat diakses oleh anak-anak dari keluarga elit atau mereka yang memiliki koneksi politik. Pada tingkat universitas, mahasiswa tidak hanya belajar disiplin akademik, tetapi juga diajarkan untuk menjadi pemimpin yang berkomitmen kepada ideologi negara.

4. Pendidikan Khusus

Korea Utara juga memiliki pendidikan khusus untuk mereka yang berprestasi atau memiliki kecerdasan luar biasa dalam bidang sains, seni, atau olahraga. Pendidikan ini ditujukan untuk mengembangkan talenta-talenta yang akan mendukung negara, baik dalam bidang militer, teknologi, atau budaya. Siswa yang mengikuti pendidikan ini biasanya mendapat fasilitas lebih baik dan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di luar negeri jika dianggap perlu oleh pemerintah.

Baca juga:

Fokus Ideologi dalam Pendidikan di Korea Utara

Pendidikan di Korea Utara sangat terfokus pada pendidikan ideologi dan pembentukan karakter warga negara yang setia kepada pemerintah dan pemimpin. Di setiap tingkatan pendidikan, siswa diwajibkan untuk mempelajari ajaran Juche, yang mempromosikan kemandirian politik, ekonomi, dan pertahanan Korea Utara. Mempelajari “Pemikiran Kim Il-sung” dan “Pemikiran Kim Jong-il” merupakan bagian integral dari kurikulum, dan siswa sering diajarkan untuk mengagungkan pemimpin negara.

1. Pendidikan tentang Pemimpin

Setiap sekolah di Korea Utara memiliki gambar besar Kim Il-sung dan Kim Jong-il yang ditempatkan di ruang kelas, dan ini merupakan bagian dari upacara sehari-hari. Pencapaian-pencapaian pemimpin ini selalu ditekankan, baik dalam pelajaran sejarah maupun dalam berbagai kegiatan sekolah.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler yang Terpolitisi

Selain pendidikan akademik, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah Korea Utara sangat dipengaruhi oleh politik dan ideologi. Kegiatan ini termasuk organisasi pemuda yang dibentuk untuk mendidik dan melatih anak-anak dalam kesetiaan kepada negara dan pemimpin. Siswa juga dilibatkan dalam latihan fisik dan militer sejak usia dini, yang diharapkan membantu mereka menjadi warga negara yang “siap tempur.”

3. Keterbatasan Akses ke Informasi

Salah satu aspek yang sangat membatasi pendidikan di Korea Utara adalah keterbatasan informasi. Akses terhadap sumber informasi dari luar negeri sangat dibatasi, dan sekolah-sekolah hanya mengajarkan apa yang dianggap sesuai dengan garis ideologi negara. Ini membuat sistem pendidikan di Korea Utara sangat terisolasi dari perkembangan dunia luar, dan anak-anak tidak mendapatkan informasi tentang peristiwa global yang tidak sesuai dengan pandangan pemerintah.

Pendidikan di Korea Utara lebih dari sekadar sistem akademik. Ia adalah alat untuk mempertahankan ideologi negara dan memastikan bahwa generasi muda dibentuk menjadi warga negara yang setia pada pemimpin mereka dan sistem sosialisme yang dianut negara. Dengan fokus yang sangat besar pada pendidikan ideologi dan politik, serta terbatasnya akses terhadap dunia luar, pendidikan di Korea Utara menjadi sangat unik dan berbeda dibandingkan dengan sistem pendidikan di negara-negara lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *